NAMA          : SATRIA DWI CAHYADI
NOSIS           : 20190440-E
PANGKAT    : SERSAN DUA
NO ABSEN   : 20



PERCOBAAN 5
RANGKAIAN SWITCHING MENGENDALIKAN MOTOR


1.       TUJUAN          : AGAR BAMASIS MAMPU MEMBUAT RANGKAIAN SWITCHING MENGENDALIKAN MOTOR


2.  ALAT& BAHAN   : 
1)    M0T0R DC
2)    NPN TRANSISTOR
3)    RESISTOR
4)    SWITCH
5)    BATT
6)    LIVE WIRE
3. JELASKAN            :    
 
  A.MOTOR DC

Motor Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah energi listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor DC ini juga dapat disebut sebagai Motor Arus Searah. Seperti namanya, DC Motor memiliki dua terminal dan memerlukan tegangan arus searah atau DC (Direct Current) untuk dapat menggerakannya. Motor Listrik DC ini biasanya digunakan pada perangkat-perangkat Elektronik dan listrik yang menggunakan sumber listrik DC seperti Vibrator Ponsel, Kipas DC dan Bor Listrik DC.
     Bentuk Dan Simbol Motor DC:

Terdapat dua bagian utama pada sebuah Motor Listrik DC, yaitu Stator dan Rotor. Stator adalah bagian motor yang tidak berputar, bagian yang statis ini terdiri dari rangka dan kumparan medan. Sedangkan Rotor adalah bagian yang berputar, bagian Rotor ini terdiri dari kumparan Jangkar. Dua bagian utama ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa komponen penting yaitu diantaranya adalah Yoke (kerangka magnet), Poles (kutub motor), Field winding (kumparan medan magnet), Armature Winding (Kumparan Jangkar), Commutator (Komutator) dan Brushes (kuas/sikat arang).
    Pada prinsipnya motor listrik DC menggunakan fenomena elektromagnet untuk bergerak, ketika arus listrik diberikan ke kumparan, permukaan kumparan yang bersifat utara akan bergerak menghadap ke magnet yang berkutub selatan dan kumparan yang bersifat selatan akan bergerak menghadap ke utara magnet. Saat ini, karena kutub utara kumparan bertemu dengan kutub selatan magnet ataupun kutub selatan kumparan bertemu dengan kutub utara magnet maka akan terjadi saling tarik menarik yang menyebabkan pergerakan kumparan berhenti.



   Untuk menggerakannya lagi, tepat pada saat kutub kumparan berhadapan dengan kutub magnet, arah arus pada kumparan dibalik. Dengan demikian, kutub utara kumparan akan berubah menjadi kutub selatan dan kutub selatannya akan berubah menjadi kutub utara. Pada saat perubahan kutub tersebut terjadi, kutub selatan    kumparan akan berhadap dengan kutub selatan magnet dan kutub utara kumparan akan berhadapan dengan kutub utara magnet. Karena kutubnya sama, maka akan terjadi tolak menolak sehingga kumparan bergerak memutar hingga utara kumparan berhadapan dengan selatan magnet dan selatan kumparan berhadapan dengan utara magnet. Pada saat ini, arus yang mengalir ke kumparan dibalik lagi dan kumparan akan berputar lagi karena adanya perubahan kutub. Siklus ini akan berulang-ulang hingga arus listrik pada kumparan diputuskan.

         B.TRANSISTOR NPN SATURASI DAN CUT OFF:
                   a).TRANSISTOR NPN SATURASI
                                              
                                               Aliran arus dari Colektor menuju ke emitor,Karena pada Basis diberi tegangan minimal 0,7 Volt.
                   b).CUT OFF
                                    cut-off transistor adalah titik dimana transistor tidak menghantarkan arus dari kolektro ke emitor(Tegangan di Basic dibawah 0,7 Volt, atau titik dimana transistor dalam keadaan menyumbat. Pada titik ini tidak ada arus yang mengalir dari kolektor ke emitor

    Daerah cut off merupakan daerah kerja transistor dimana keadaan transistor menyumbat pada hubungan kolektor – emitor. Daerah cut off sering dinamakan sebagai daerah mati karena pada daerah kerja ini transistor tidak dapat mengalirkan arus dari kolektor ke emitor. Pada daerah cut off transistor dapat di analogikan sebagai saklar terbuka pada hubungan kolektor – emitor.





Titik cut-off transistor adalah titik dimana transistor tidak menghantarkan arus dari kolektro ke emitor, atau titik dimana transistor dalam keadaan menyumbat. Pada titik ini tidak ada arus yang mengalir dari kolektor ke emitor. Titik Cutoff didefinisikan juga sebagai keadaan dimana IE = 0 dan IC = ICO, dan diketahui bahwa bias mundur VBE.sat = 0,1 V (0 V) akan membuat transistor germanium (silikon) memasuki daerah cutoff. Titik cut-off transistor ini dapat dianalogikan sebagai saklar dalam kondisi terbuka (Off).
Titik Cut-Off Transistor Adalah Transistor Dalam Kondisi Off (Saklar Terbuka).
Titik cut-off transistor terjadi pada saat transistor tidak mendapat bias pada basis, sehingga transistor tidak konduk atau mengalirkan arus dari kolektor ke emitor. Titik cut-off transistor ini memiliki VCE yang maksimum





           C.RANGKAIAN:





ANALISA:
1.    Pada percobaan pertama. Potensiometer kita atur ke variasi 0% dengan switch ON, data yang di dapat arus tidak mengalir pada Kolektor ke emulator sehingga tidak terjadi induksi magnetic yang menyebabkan motor tidak bergerak, jumlah tegangan yang ada pada voltmeter sebesar 5 Volt.
2.    Pada percobaan Kedua. Potensiometer kita atur ke Variasi 5% dengan switch ON, data yang di dapat arus mengalir dari Kolektor ke Emulator sehingga terjadi Induksi Magnetik yang menyebabkan motor bergerak, jumlah tegangan yang ada pada voltmeter sebesar 5 Volt.
3.    Pada percobaan Ketiga. Potensiometer kita atur ke Variasi 10% dengan switch ON, data yang di dapat arus mengalir dari Kolektor ke Emulator sehingga terjadi Induksi Magnetik yang menyebabkan motor bergerak, jumlah tegangan yang ada pada voltmeter sebesar 5 Volt.
4.    Pada percobaan Keempat. Potensiometer kita atur ke Variasi 15% dengan switch ON, data yang di dapat arus mengalir dari Kolektor ke Emulator sehingga terjadi Induksi Magnetik yang menyebabkan motor bergerak, jumlah tegangan yang ada pada voltmeter sebesar 2,57 Volt.
5.    Pada percobaan Kelima, sampai percobaan Ke 16. Potensiometer kita atur ke Variasi 20% - 95% dengan switch ON, data yang di dapat arus  tidak mengalir dari Kolektor ke Emulator sehingga tidak terjadi Induksi Magnetik yang menyebabkan motor tidak bergerak.
6.    Pada percobaan Terakhir. Potensiometer kita atur ke Variasi 100% dengan switch ON, data yang di dapat arus mengalir dari Kolektor ke Emulator sehingga terjadi Induksi Magnetik yang menyebabkan motor bergerak, jumlah tegangan yang ada pada voltmeter sebesar 1,14 Volt.
7.    Apabila switch 1 dihubungkan dan switch 2 terputus, maka arah putaran Motor akan berputar ke kanan atau searah jarum jam. Sedangkan apabila switch 2 dihubungkan dan switch 1 terputus maka arah putaran Motor akan berputar ke kiri.

1.   KESIMPULAN :
Kesimpulan dari Percobaan diatas adalah kontrol putaran Motor DC dibangun dari rangkaian yang terdiri dari 2 transistor NPN. Kontrol motor DC ini menggunakan prinsip kerja transistor sebagai saklar dimana rangkaian motor DC berputar searah jarum jam atau berlawanan dan pada rangkaian ini mempunyai 2 switch yang berfungsi sebagai pengatur putaran Motor DC. Dan pergerakan Motor DC tergantung dari variasi pontesiometer yang di tambahkan, pada potensio 20% - 95% tidak terjadi induksi magnetic sehingga motor DC tidak bergerak.



Komentar